KISAH PENCIPTAAN NABI ADAM ‘ALAIHIS SALĀM (BAGIAN 2)


KISAH PENCIPTAAN NABI ADAM ‘ALAIHIS SALĀM (BAGIAN 2)
Selasa, 12 Sya’ban 1438H
Oleh: Abu Syafira

Firman Allāh :
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٣١) قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (٣٢)
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu sekalian memang benar orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
(QS.Al Baqarah: 31-32)
Kemudian Allāh menjelaskan kepada mereka tentang kemuliaan Nabi Adam عليه السلام berkaitan dengan keilmuannya. Allāh berfirman:
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا...(٣١)
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya…”
)QS.Al Baqarah: 31)

Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata: “Yaitu nama-nama yang dikenal oleh manusia: insan, hewan, tanah, daratan, laut, gunung, kuda, keledai, dan lain sebagainya.” Mujahid rahimahullāh berkata: “Allāh mengajarkan kepadanya nama catatan amalan, taqdir dan lain sebagainya.” Mujahid rahimahullāh juga mengatakan: “Allāh Ta’ala telah mengajarkan kepada Adam nama setiap binatang, burung, dan segala sesuatu.” Hal senada juga diungkapkan oleh Sa’id bin Jubair رضي الله عنهما, Qatadah رضي الله عنه, dan masih banyak lagi. Ar Rabi’ rahimahullāh mengatakan: “Allāh Ta’ala mengajarkan nama-nama para malikat kepada Adam.” Sedangkan Abdurrahman bin Zaid rahimahullāh berkata: “Allāh Ta’ala mengajarkan kepada Adam nama-nama anak keturunannya.”
Yang benar adalah Allāh telah mengajarkan kepada Nabi Adam عليه السلام nama-nama zat dan segala perbuatannya baik yang kecil maupun yang besar, sebagaimana yang telah diisyaratkan oleh Ibnu Abbas رضي الله عنهما.
Disini, Imam Bukhari rahimahullāh menyebutkan sebuah riwayat yang diriwayatkan olehnya dan Imam Muslim rahimahullāh melalui jalur Sa’id dan Hisyam dari Qatadah dari Anas bin Malik رضي الله عنهما dari Rasulullāh , beliau bersabda:
“Orang-orang mukmin akan dikumpulkan di hari kiamat seraya berkata: ‘Sekiranya ada orang yang memintakan syafaat kepada Allāh untuk kami’, maka merekapun mendatangi Adam seraya berkata: ‘Engkau adalah bapak manusia, Allāh telah menciptakanmu dengan lengan-Nya, Dia telah memerintahkan sujud para Malaikatnya kepadamu dan Dia telah mengajarkan kepadamu segala sesuatu.”
(HR.Bukhari rahimahullāh no.6080, 6962. Muslim rahimahullāh no.284)

Firman Allāh :
ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٣١)
“…kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu sekalian memang benar orang-orang yang benar!’"
(QS.Al Baqarah: 31)

Al Hasan al Bashri rahimahullāh berkata: “Ketika Allāh hendak menciptakan Adam, maka para Malaikat berkata: ‘Rabb kami tidak akan menciptakan makhluk melainkan kami lebih mengetahui daripadanya (daripada makhluk tersebut).’ Maka merekapun diuji dengan hal tersebut, yakni firman Allāh Ta’ala:
إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٣١)
“…jika kamu sekalian memang benar orang-orang yang benar!’"
(QS.Al Baqarah: 31)



Para Malaikat berkata, sebagaimana yang tertera dalam firman Allāh :
قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (٣٢)
“Mereka menjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana’.”
(QS.Al Baqarah: 32)

Yakni Maha Suci Engkau. Tidak mungkin seorangpun yang menguasai ilmu-Mu tanpa pengajaran-Mu. Hal ini sebagaimana yang tertera dalam firman Allāh :
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allāh, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allāh tanpa izin-Nya? Allāh mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allāh melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allāh meliputi langit dan bumi. Dan Allāh tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allāh Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
(QS.Al Baqarah: 255)


(Disalin dari kitab Qashashul Anbiya’, hal: 21-22. Penulis: Imam Ibnu Katsir rahimahullāh (W 774H). Penerbit: Pustaka As Sunnah. Dengan sedikit penambahan redaksi)

Comments