KISAH NABI ISHAQ AS
KISAH NABI
ISHAQ AS
Sebuah
cerita islami yang mengulas tentang cerita nabi
ishaq, Seperti yang pernah diceritakan pada cerita sebelumnya, yaitu mengenai cerita Nabi
ismail yang merupakan anak Nabi Ibrahim dari istri keduanya yang
bernama siti hajar. Setelah dikaruniai anak dari siti hajar oleh Allah SWT,
Nabi Ibrahim berdoa memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar dikaruniai anak
dari istri pertamanya yang bernama Siti Sarah. Yang merupakan istri yang selalu
setia bersamanya dalam menegakkan kalimatullah. Allah pun mendengar dan mengabulkan
doa dari hamba yang dikasihinya tersebut, kemudian mengurus beberapa malaikat
dalam wujud manusia untuk menyampaikan kembar gembira kepada Nabi Ibrahim bahwa
akan lahir seorang anak dari istri pertamanya yaitu Siti Sarah. Selain kabar
itu, malaikat juga memberitahu bahwa mereka juga akan pergi mendatangi kaum
Nabi Luth untuk menajtuhkan azab kepada kaum yang sesat dan kembali
kepada jalan Allah.
Saat
beberapa malaikat itu mendatangi Nabi Ibrahim, tentunya Nabi Ibrahim
menyambut para malaikat itu dengan sangat baik serta mempersilahkan mereka
untuk duduk di ruang tamu, lalu ia pun segera menyiapkan jamuan makan untuk
para malaikat itu. Nabi Ibrahim merupakan hamba Allah yang selalu memuliakan
tamu, selain itu ia juga merupakan orang yang dermawan. Beberapa saat kemudian,
suami istri sarah ini datang daging anak saping gemuk yang telah dipanggang
lalu menghidangkan kepada tamunya tersebut. Meski telah dihidangkan makanan dan
minuman yang lezat, namun mereka tidak makan dan minum jamuan yang telah
disajikan oleh Nabi
Ibrahim. Tentunya hal itu membuat Nabi Ibrahim takut terhadap tamu
tamunya itu, kemudian para malaikat itu menenangkan dan member tahu siapa
mereka dan menyampaikan kabar gembira bahwa akan lahir seorang anak yang alim.
Pada
saat yang bersamaan, istri Nabi Ibrahim mendengar pembicaraan antara malaikat
dengan Nabi Ibrahim. Ia pun datang menghampiri mereka dengan keheranan terhadap
kabar yang mereka bawa. Ia bingung bagaimana mungkin ia akan melahirkan,
padahal ia merupakan wanita yang telah tua dan juga mandul, saat itu usianya
telah mencapai 90 tahun. Sementara itu suaminya juga telah berusia lanjut. Hal
tersebut juga tertulis dalam Al Qur an yang berbunyi sebagai berikut
Istri
berkata : “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku
adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua
pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh” (Qs. 11 : 72)
Maka
malaikat pun berkata ; mereka berkata “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan”,
sesungguhnya Dialah yang maha bijaksana lagi maha mengetahui” (QS 51 : 30)
Mendengar
berita itu, Nabi Ibrahim as pun menjadi tenang dan berbahagia, mereka sangat
bersyukur kepada Allah SWT atas adanya kabar tersebut. Sebagaimana yang telah
difirmankan dalam Al Qur an
“dan
ingatlah hamba-hamba kami : Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan
perbuatan yang besar dan ilmu ilmu yang tinggi. Sesungguhnya kami telah
mensucikan mereka dengan (menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi
yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya
mereka pada sisi kami benar-benar termasuk orang-orang pilihanyang paling baik
(QS : 38 : 45 – 47)
Dan
yang dinanti-nantinya ternyata akan tiba. Selang beberapa waktu, maka datanglah
apa yang dinantikan itu, yaitu siti sarah melahirkan seorang anak yang kemudian
diberi nama Ishaq oleh Nabi Ibrahim as. Saat itu, usia Nabi Ibrahim as telah
100 tahun. Nabi Ishaq as lahir empat belas tahun setelah kelahiran Nabi
ismail as
Al
Qur’anul karim tidak menyebuatkan secara panjang lebar kisah Nabi isaq as,
demikin pula tentang kaum yang kepada mereka diutus Nabi Ishaq. Namuun Allah
memuji Nabi Ishaq as di beberapa tempat dalam al qur an, antara lain sebagai
berikut :
“dan
ingatlah hamba-hamba kami : Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan
perbuatan yang besar dan ilmu ilmu yang tinggi. Sesungguhnya kami telah
mensucikan mereka dengan (menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi
yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya
mereka pada sisi kami benar-benar termasuk orang-orang pilihanyang paling baik
(QS : 38 : 45 – 47)
Sementara
itu dalam sabdanya, Nabi Muhammad saw juga memuji Nabi Ishaq as. :
“yang
mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera yang mulia adalah Yusuf
putera Ya’qub, putera Ishaq, putera Ibrahim” (Hr. Bukhari dan muslim)
Ahli
kitab menyebutkan bahwa Nabi Ishaq as ketika menikah dengan Rafqah binti
batu’il saat ayahnya yaitu ibraim as masih hidup, saat itu usianya telah
mencapai 40 tahun. Dan istrinya juga sempat menjadi mandul seperti ibunya, maka
Nabi Ishaq as pun berdoa memohon kepada Allah untuknya, sehingga istrinya pun
hamil dan melahirkan putera kembar yang pertama bernama ‘Iishuu. Orang-orang
arab menyebutnya ‘Ish; ia merupakan nenek moyang dari bangsa romawi. Yang kedua
bernama Ya’qub. Disebut Ya’qub kare ia terlahir dalam keadaan memegang tumit
saudaranya. Putra Ishaq yang bernama Ya’qub inilah yang nantinya menjadi Nabi
dan rasul Allah dan Nabi Ya’qub akan mendapat keturunan yang banyak, di
antaranya Nabi yusuf as yang menjadi menjadi Nabi dan rasul. Dan dari Nabi
Ishaq as inilah menurunkan Nabi-Nabi dari bani israil yang kemudian sampai pada
Isa as. Setelah Nabi isa as, kemudian diakhiri dengan Nabi muhammad dari
keturunan Nabi Ismai as.
Setelah
Nabi Ishaq as menyeleseaikan tugasnya sebagai Nabi dan rasul utusan Allah, ia
meninggal dunia pada usia 180 tahun dan dimakamkan di Jirun, yang saat ini
menjadi kota yang bernama Madinah.
Itulah
ulasan mengenai cerita Nabi Ishaq as, tentang asal usul, kehidupan, dan
kesabarannya. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita Nabi di atas.
Aamiin.
Comments