CONTOH TAFSIR
CONTOH TAFSIR
1. Tafsir Tahlily (Adaby): Al Maragy
QS.al-Bayyinah ayat 1 (Madaniyyah)
لم يكن الّذين
كفروا من أهل الكتب والمشركين منفكين حتّى تأتيهم البيّنة
Penjelasan:
`Orang-orang
yang mengingkari risalah Muhammad saw dan meragukan kenabiannya, yakni kaum
musyrikin dan Nasrani,
selamanya
tidak akan mau meninggalkan pegangan mereka karena kekafiran yang sudah
keterlaluan. Mereka telah meninggalkan kebenaran dan lebih menyukai pegangan
yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Sekalipun pada kenyataannya nenek
moyang itu tidak mengerti sama sekali permasalahan agama.
Rasulullah
hadir di tengah-tengah mereka dengan membawa ajaran yang menggoncangkan
terhadap ajaran yang sudah berakar di dalam keyakinan mereka, disamping sudah
menjadi kebiasaan yang membudaya. Karenanya, mereka berupaya terus mencari
alasan karena didorong oleh sikap ingkar mereka. Mereka mengemukakan hujjah
yang mengatakan bahwa apa yang didatangkan Muhammad adalah sama dengan yang ada
di tangan mereka dan bukan merupakan kebaikan jika apa yang didatangkan itu
diikuti. Menurut mereka, dengan berpegang pada apa yang ada pada mereka dan
berjalan sesuai dengan tata aturan nenek moyang mereka adalah lebih baik dan
patut, bahkan lebih disukai oleh perasaan mereka karena dianggap akan membawa
keselamatan.
2.
Tafsir Tahlily (Adaby): Al-Quranul Karim (at-Taubah 28-29)
يآيها الذين امنوآانّها المشركون نجس
فلا يقربوا المسجد الحرام بعد عامهم هذا وإن خفتم عيلة فسوف يغنيكم الله من فضله
Hai
orang-orang yang beriman sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka
janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kalian
khawatir menjadi miskin maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepada kalian
dari karuniaNya.
قاتلواالذين لايؤمنون باالله ولاباليوم
الاخر ولا يحرمون ماحرم الله ورسوله ولايدينون الحقّ من الذين اوتواالكتاب حتى
يعطواالجزية عن يد وهم صاغرون
Perangilah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
kemudian dan mereka mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan
RasulNya, serta tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu
orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka sampai mereka membayar
jizyah dengan patuh dan mereka tunduk.
3.
Tafsir Tahlili/Bi al-Ma'tsur (Tafsir Ibnu Katsir)
Surat
Ibrahim ayat 1,2, dan 3
الر كتب أنزلنه إليك لتخرج الناس من
الظلمت إلى النور بإذن ربّهم إلى صرط العزيز الحميد ﴿1﴾ الله الذى له مافى السموت
وما فى الأرض وويل للكفرين من عذاب شديد ﴿2﴾ الذين يستحبّون الحيوة الدنيا على
الأخرة ويصدّون عن سبيل الله ويبغونها عوجا أولئك فى ضلل بعيد ﴿3
Alif
lam ra.Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari
kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka kepada jalan
dari Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji. (1) Allah yang memiliki apa yang ada
di langit dan apa yang ada di bumi. Dan kecelakaanlah bagi kaum kafir karena
azab yang sangat keras.(2) Orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia
daripada kehidupan akhirat, menghalang-halangi dari jalan Allah dan
menginginkannya bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.
Pembicaraan
mengenai huruf yang terputus-putus telah dikemukakan pada beberapa awal surat.
"Kitab yang Kami turunkan kepadamu" yakni kitab ini Kami
menurunkannya kepadamu, hai Muhammad, Kitab itu ialah al-Quran yang agung. Ia
merupakan kitab yang paling mulia di antara kitab yang diturunkan Allah dari
langit; diturunkan kepada Rasul yang paling mulia. Dia diutus Allah di muka
bumi ke seluruh penghuninya baik bangsa Arab maupun asing. "supaya kamu
mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya", yakni dari gelapnya
kesesatan dan penyimpangan kepada petunjuk dan kelurusan. Hal ini sebagaimana
Allah berfirman, "Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia
mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Pelindung-pelindung kaum
kafir adalah thagut yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada
kegelapan."
Firman
Allah Ta'ala, "Dengan izin Tuhan mereka."yakni, Dialah Yang
menunjukkan orang yang telah ditetapkan baginya hidayah melalui RasulNya yang
diutus atas perintahNya. Dia menunjukkan mereka "kepada jalan dari Yang
Mahaperkasa lagi Maha Terpuji." Yang Mahaperkasa artinya Zat yang tidak
dapat dibantah dan dikalahkan. Dia Mahaperkasa dalam segala perkara selain-Nya.
Yang Maha Terpuji artinya dalam seluruh perbuatan, perkataan, syariat,
perintah, dan larangan-Nya, Yang Mahabenar berita-Nya.
Firman
Allah Ta'ala,"Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi. Dan kecelakaanlah bagi kaum kafir karena azab yang sangat keras".
Yakni, kecelakaanlah bagi mereka pada hari kiamat lantaran mereka menyalahimu,
hai Muhammad, dan mendustakanmu. Kemudian Allah menyifati mereka bahwa mereka
lebih menyukai kehidupan dunia atas akhirat. Yakni, mereka mendahulukan dan
memprioritaskan kehidupan dunia atas akhirat, "mereka
menghalang-halangi" para pengikut Rasul "dari jalan Allah dan
menginginkannya bengkok." Yakni, mereka menyukai keberadaan jalan Allah
itu bengkok dan condong. Sesungguhnya jalan itu lurus dengan sendirinya. Jalan
itu tidak ternoda oleh orang yang menyalahi dan menyia-nyiakannya. Keinginan
mereka yang demikian itu menunjukkan bahwa mereka berada dalam kebodohan dan
kesesatan yang jauh dari kebenaran. Tiada harapan akan ada kebaikan dari
mereka.
4.
Tafsir Ijmaly (tafsir Jalalain) Al Baqarah: 138-139
صبغة الله ومن احسن من الله صبغة ونحن
له عبدون
صبغة الله (celupan Allah), "mashdar" yang
memperkuat "kami beriman" tadi. Mendapat baris di atas, sebgai maf'ul
muthlak dari fi'il yang tersembunyi yang diperkirakan berbunyi
"shabaghanallahu shibghah" artinya "Allah mencelup kami suatu
celupan". Sedang maksudnya ialah agama-Nya yang telah difitrahkan-Nya atas
manusia dengan pengaruh dan bekasnya yang menonjol, tak ubah bagai celupan
terhadap kain. ومن (dan siapakah) maksudnya tidak seorang pun
احسن من الله صبغة (yang lebihbaik celupannya
dari Allah); shibghah di sini menjadi "tamyiz"- ونحن له عبدون (Dan hanya kepada-Nya kami menyembah).
Kata
orang-orang Yahudi kepada kaum muslimin: "Kami ini Ahli Kitab yang pertama
dan kiblat kami lebih tua, apalagi di kalangan Arab itu tidak pernah muncul
seorang nabi pun. Seandainya Muhammad itu seorang nabi, pastilah ia dari
golongan kami. Maka turunlah ayat:
قل اتحاجّزننا فى الله وهو ربّنا وربكم
ولنااعمالنا ولكم اعمالكم ونحن له مخلصون
قل (katakanlah) kepada mereka: اتحاجّزننا (apakah kamu hendak memperbantahkan)
dengan kami - فى الله (tentang Allah) karena Ia memilih seorang
nabi dari kalangan Arab? - وهو ربّنا وربكم (padahal Ia adalah Tuhan kami
dan Tuhan kamu) dan berhak memilih siapa saja yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya ولنااعمالنا (dan bagi kami amalan kami) sehingga akan
beroleh balasan daripada-Nya ولكم اعمالكم (dan bagi kamu amalan kamu)
dan kamu akan beroleh balasan-Nya pula, dan tidak mustahil jika di antara
amalan-amalan kami itu ada yang patut menerima ganjaran istimewa - ونحن له مخلصون (dan hanya kepada-Nya kami
mengikhlaskan-agama-) dan amalan kami; berbeda halnya dengan kamu, sehingga
sepatutnyalah kami yang dipilih-Nya. "Hamzah" atau "apakah"
di atas, maksudnya menolak, sedangkan ketiga kalimat di belakang berarti
"hal".
5.
Tafsir Muqaran
Kekurangan
aqal wanita disebut oleh Allah SWT yang menciptakannya yaitu:
Firman
Allah:
فإن لم يكونا رجلين فرجل وامرأتان
Mafhum:
"dalam kes hutang…Hendaklah kamu bersaksi dengan seorang saksi atau dua
orang saksi lelaki (dalam menulis hutang) maka sekiranya tidak ada dua lelaki,
maka cukuplah ada seorang lelaki dan 2 orang perempuan." (al-Baqarah:282).
Ayat
ini jelas menunjukkan wanita sememangnya dijadikan kurang akalnya berbanding
lelaki, yaitu diperlukan 2 orang perempuan bagi menyamai kemampuan akal seorang
lelaki. (lihat at-Tafsir al-Katsir al-Kabir, Imam Fakhr Addin ar-Razy, 4/16).
Hal ini
juga disebutkan oleh Nabi saw: Mafhumnya: dari Abdullah bin Umar
ra"….Sesungguhnya kurangnya akal wanita karena penyaksiannya 2 orang
wanita menyamai seorang lelaki, maka inilah tanda kurang akalnya, manakala ia
duduk tidak sholat dan syahadat no hadits 2515; Muslim 2/58, kitab Imam; Abu
Daud 5/59; Ibnu Majah 2/1326; Ahmad 7/186).
Sifat
lalai serta lupa yang wujud dalam diri wanita ciptaan Allah.
Disebut
dalam firmanNya:
أن تضل إحداهما فتذكر إحداهما الأخرى
Mafhumnya:"….maka
apabila seorang daripadanya (saksi wanita) itu lupa maka yang seorang lagi akan
mengingatkannya" (al-Baqarah 282).
6.
Tafsir Mawdlu'y
Khusus
mengenai harta mereka
Seperti
ayat-ayat berikut ini:
ولاتقربوامال اليتيم الا بالتى هي احسن
حتى يبلغ أشدّه
Dan
janganlah kamu mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga ia dewasa (surat al-An'am(6):152).
واتوااليتامى أموالهم ولا
تتبدلواالخبيث بالطّيّب
Dan
berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka, janganlah
kamu menukar yang baik dengan yang buruk (surat al-Nisa (4):2)
Referensi :
Al-farmawi, Abd. Al-Hayy. 1996. Metode
Tafsir MAWDHU'IY Suatu Pengantar. Jakarta: PT.Grafindo
Hasan, Ali. 1994. Sejarah dan Metode
Tafsir. Jakarta: PT.Grafindo Persada.
Jalaludin, Imam al-Mahali dkk. 2000.
Tafsir Jalalain 1. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Musthafa, Ahmad al-Maraghi.1985.
Terjemah Tafsir al-Maraghi 30. Semarang: CV.Toha Putra
Quthan, Manaul. 1995. Pembahasan Ilmu
al-Quran. Jakarta. PT.Rineka Cipta.
Shihab, Quraish. 1994. Studi Kritis
Tafsir al-Manar. Bandung: Pustaka Hidayah.
Shihab, Quraish. 1998. Wawasan
al-Quran. Bandung: Mizan.
Syaltut, Mahmud.1990. Tafsir
al-Quranul-Karim, Pendekatan Syaltut Dalam Menggali Esensi al-Quran 4. Bandung:
CV.Diponegoro
Comments